Kamis, 10 Juli 2014 Reporter: Devi Lusianawati Editor: Dunih 8074
(Foto: doc)
Animo warga Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda terhadap pendidikan sangat tinggi. Namun, sayangnya saat ini masih minim sekolah di kawasan tersebut. Karena itu, warga berharap, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 02 Marunda, tidak hanya membuka kelas pagi. Tapi, juga membuka kelas siang untuk mengakomodir lebih banyak lagi anak-anak usia sekolah di Rusunawa Marunda.
“
Seharusnya jam siang juga dibuka, karena akses ke sekolah swasta sangat jauh dari rusun kami ,” harap Didik (42), penghuni Blok Bawal Rusun Marunda, Jakarta Utara, Kamis (10/7).Terkait hal itu, Kepala Seksi SD Suku Dinas (Sudin) Pendidikan Dasar (Dikdas) Jakarta Utara, Rona Evelin mengatakan, soal permintaan dibukanya jam kelas siang di SDN 02 Marunda belum bisa dikabulkan. Pasalnya, hal tersebut merupakan wewenang Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta.
“Kami tidak punyak hak untuk membuka kelas siang, karena itu ranahnya dinas,” jelasnya.
Ia menambahkan, saat ini SDN 02 pagi di Rusun Marunda sudah memiliki dua gedung, satu gedung sekolah lama dan satu gedung baru yang dapat menampung hingga 800 siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 SD. Menurutnya, salah satu faktor banyaknya warga rusun yang tidak tertampung di sekolah adalah soal usia. Sebab, penerimaan siswa SD bukan dilihat dari nilai seperti SMP maupun SMA, namun dilihat dari faktor usia.
“Kalau si anak umurnya tujuh tahun, tapi yang daftar itu rata-rata umur delapan tahun maka yang tujuh tahun tersebut tergeser, apalagi yang usianya enam tahun,” tandasnya.