Rabu, 03 Agustus 2016 Reporter: Nurito Editor: Budhi Firmansyah Surapati 14720
(Foto: Nurito)
Sebanyak 100 wanita mengikuti sosialisasi manfaat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif bagi bayi di Aula Puskesmas Kecamatan Cipayung. Kegiatan digelar dalam rangka pekan ASI se dunia. Selain itu, diperkirakan sekitar 32 persen bayi di Cipayung tidak mendapat ASI eksklusif.
Camat Cipayung, Iin Mutmainah mengatakan, akan terus memberikan suport sosialisasi pentingnya ASI Eksklusif. Sebab, belakangan diketahui hanya 68 persen bayi di wilayahnya yang mengonsumsi ASI Eksklusif. Selebihnya sudah menggunakan makanan dan minuman tambahan sebelum waktunya.
"Ini pekerjaan rumah (PR) bagi kita untuk menyosialisasikan pentingnya ASI Eksklusif bagi Bayi," ujarnya, Rabu (3/8).
Menurutnya, sosialisasi akan dilakukan dalam berbagai kesempatan. Lurah dan kader posyandu maupun RW siaga juga diminta aktif membantu sosialisasi ASI Eksklusif ini.
Kepala Puskesmas Kecamatan Cipayung, Sunersi Handayani mengatakan, banyaknya warga yang tidak memberikan ASI Eksklusif pada bayi disebabkan banyak faktor. Di antaranya alasan kesibukan ibu muda dalam karier atau aktifitas keseharian. Kondisi ini diperparah mitos bahwa ibu menyusui payudaranya akan kendur.
"ASI Eksklusif banyak manfaatnya bagi balita. Ia akan memiliki ketahanan tubuh yang lebih dibanding balita yang sudah mengonsumsi makanan atau minuman tambahan sebelum usia 6 bulan," katanya.
Menurutnya, balita yang usia kurang dari enam bulan diberikan makanan dan minuman justru rentan terkena penyakit. Sebab lambung balita di usia tersebut masih kecil dan lemah untuk mengolah makanan yang masuk. Termasuk usus juga belum mampu menerimanya. Apalagi di usia tersebut gigi belum banyak tumbuh.