Selasa, 02 Agustus 2016 Reporter: Nani Suherni Editor: Nani Suherni 4441
(Foto: Humas Jakarta Selatan)
Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Selatan terus melakukan pendekatan untuk pembebasan sisa lahan bagi pembangunan Mass Rapid Transit (MRT). Selain itu pembebasan lahan untuk jalan pun tengah disosialisasikan.
"Total kebutuhan lahan untuk MRT 632 bidang. Sudah dibebaskan 332 bidang sisa belum dibebaskan 299 bidang," ujar Tri Kurniadi, Wali Kota Jakarta Selatan, saat coffee morning dengan sejumlah jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Anggota DPRD DKI dan Kepala Kejaksaan Jakarta Selatan, Selasa (2/8).
Selain MRT, beberapa program prioritas adalah normalisasi Kali Ciliwung, pembangunan jalan tembus (missing link) Jalan Asia Afrika-Teuku Nyak Arif dan penertiban bangunan liar di Jalan Rawajati Barat, kelurahan Rawajati Pancoran.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Triwisaksana mengatakan, situasi kondusif di Pemkot Jaksel harus dipertahankan. Hal ini akan memudahkan kerja pegawai dalam melaksanakan program kerjanya.
"Saya minta sikap yang arif, bijaksana harus dikedepankan setidaknya agar menjaga iklim," tuturnya.
Sementara Kepala Kesbangpol Provinsi DKI Jakarta, Ratiyono menambahkan seluruh jajarannya harus bersama, agar Jakarta Selatan tetap kondusif.
"Dengan begitu roda perekonomian, beribadah berjalan dengan yang kita harapkan," tandasnya.