Rabu, 09 Juli 2014 Reporter: Andry Editor: Lopi Kasim 4147
(Foto: Andry)
Sebanyak 3.710 narapidana di rumah tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta Pusat, menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2014, Rabu (9/7). Proses pencoblosan berlangsung lancar dan kondusif tanpa ada keributan antar narapidana.
"
Sejak dua hari lalu, kita sudah edarkan undangan ke 3.710 napi yang terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT)," kata Kepala Rutan Salemba, Abdul Karim, Rabu (9/7).Dikatakan Abdul, seluruh tahanan di Rutan Salemba per 8 Juli sebanyak 3.743 orang. Namun yang terdaftar dalam DPT berjumlah 3.710 orang, sisanya tahanan atau napi warga negara asing (WNA).
Pihaknya, lanjut Abdul, menyiapkan lima Tempat Pemungutan Suara (TPS) di dalam rutan. Sementara 100 orang personel dari petugas rutan dan kepolisian disiapkan untuk mengamankan jalannya pencoblosan.
"Ada beberapa napi yang kita percaya untuk membantu petugas mengarahkan napi lainnya. Mereka kita minta pakai seragam pramuka," ujarnya.
Ardiansyah Putra (30), salah seorang narapidana Rutan Salemba mengaku bangga dipercaya menjadi tamping pramuka yang bertugas membantu petugas mengarahkan napi ke TPS masing-masing.
"Saya bangga karena baru empat bulan di sini sudah dipercaya jadi tamping pramuka," ucapnya.
Pria yang terjerat kasus pencurian dengan kekerasan ini mengatakan, proses pencoblosan suara di rutan Salemba berjalan tertib dan kondusif. Karena para napi mengikuti segala peraturan yang ditetapkan pihak rutan selama proses pencoblosan. "Alhamdulillah, semua berjalan lancar dan tertib," tandasnya.