Rabu, 09 Juli 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Dunih 2967
(Foto: doc)
Antusiasme pasien di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 cukup tinggi. Namun, karena banyak pasien yang tidak membawa formulir C6, akhirnya hanya 91 pasien yang bisa menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 24 RSUD Tarakan.
Dalam pemilu kali ini tiga orang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KKPS) dari TPS 24 sengaja berkeliling RSUD Tarakan untuk mengakomodir pasien dengan menyisir delapan lantai rumah sakit tersebut.
Pantauan beritajakarta.com, banyak pasien dan keluarga pasien yang ingin menggunakan hak pilihnya. Namun batal karena tidak membawa formulir C6. Padahal, sesuai aturan untuk dapat mencoblos harus menunjukkan formulir C6 atau KTP. "Tidak bisa kalau hanya menggunakan KTP saja. Total ada 91 orang yang nyoblos di RSUD Tarakan," kata Rusdy Hanto Darmawan, Ketua KPPS TPS 24 Kelurahan Cideng, Rabu (9/7).
Hal itu, kata Rusdy, untuk menghindari adanya duplikasi suara. Sehingga pihaknya harus teliti dalam memberikan kesempatan kepada pasien. Pada kesempatan itu, petugas KPPS juga ditemani oleh saksi dari masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden. Namun sayangnya, petugas tidak membawa bilik suara. Saat mencoblos, pasien menggunakan alat seadanya untuk menutupi, seperti selimut atau koran. Petugas hanya membawa kotak suara dan tinta untuk penanda.
Saat berkeliling, Rusdy dan anggota lainnya tampak semangat mengajak pasien dan keluarganya untuk menggunakan hak pilihnya. Bahkan tak jarang, keluarga pasien pulang untuk mengambil dokumen yang dibutuhkan. "Kalau yang rumahnya dekat diambil saja formulir C6-nya, kita akan tunggu," ujarnya.
Puluhan pasien lainnya pun tampak telah siap dengan pesta demokrasi kali ini. Mereka telah memegang formulir C6 yang diterima dari kelurahan masing-masing. Selain pasien dan keluarganya, beberapa perawat serta anggota keamanan RSUD Tarakan juga ikut serta memberikan hak suaranya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, juga telah menyiapkan dua TPS khusus untuk pegawai RSUD Tarakan, yakni di TPS 24 dan TPS 25. Di kedua TPS tersebut hampir semua DPT-nya merupakan pegawai RSUD Tarakan. Di TPS 24 tercatat ada sebanyak 419 orang dan di TPS 25 mencapai 455 orang.
Salah satu pasien, Sukri warga Joglo mengaku, sengaja meminta kepada keluarganya untuk membawakan formulir C6. Karena dirinya yakin bahwa satu suaranya sangat berharga. Selain itu, juga untuk menekan angka kecurangan.
"Sayang kalau tidak dipakai. Lagian kan kita punya hak suara. Untung saja ada yang keliling di sini," ucapnya.