Selasa, 26 Juli 2016 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Andry 4550
(Foto: doc)
Kualitas air Kali Ciliwung di kawasan Tanjung Barat, Jakarta Selatan hingga Kampung Melayu, Jakarta Timur tercemar limbah domestik atau limbah rumah tangga.
Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta, Junaedi menyampaikan, limbah rumah tangga yang paling memberi dampak terhadap penurunan kualitas air Kali Ciliwung yakni tinja. Limbah ini berperan dalam meningkatkan bakteri e-coli dalam air hingga melebihi ambang batas.
"Saya lihat banyak pipa pembuangan kotoran manusia yang langsung dibuang ke kali. Air itu tercemar karena bakteri e-colinya cukup tinggi. Jadi dari segi baku mutu, kualitas air, Kali Ciliwung itu sangat tercemar berat," katanya Selasa (26/7).
Terkait kondisi itu, kata Junaedi, pihaknya bersama Dinas Tata Air DKI Jakarta terus mengupayakan program sanitasi pembuangan limbah di permukiman bantaran kali dengan membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
"Penertiban bangunan bantaran kali merupakan faktor pendukung juga. Nanti di situ bisa ada ruang untuk membuat IPAL komunal. Karena IPAL bisa menampung 50 KK," tuturnya.
Junaedi mengimbau warga yang tinggal di bantaran agar tidak menggunakan air Kali Ciliwung untuk mandi, mencuci pakaian dan piring.
"Mandi pun bisa gatal-gatal. Kami terus melakukan edukasi terhadap masyarakat," tandasnya.