Senin, 25 Juli 2016 Reporter: Suriaman Panjaitan Editor: Budhi Firmansyah Surapati 4432
(Foto: Suriaman Panjaitan)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengaku geram dengan praktik jual beli lahan makam fiktif. Karena itu, ia meminta bila ada oknum PNS atau pekerja di lingkungan Dinas Pertamanan dan Pemakaman yang terlibat, akan dikenakan sanksi pecat.
Kami ga mau tau, kalau sudah kesalahan berat langsung sapu bersih. Kalau terbukti, pecat saja
"Pesan di depan itu bagaimana? Kalau bisa di depan kan berarti ada permainan. Bisa pesan 1 sampai 3, lalu bisa dijual lagi. Apa orang mati jadi dagangan gitu? gak boleh ya, itu dosanya luar biasa ya," ucap Djarot di Balai Kota, Senin (25/7).
Djarot pun meminta kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait melakukan investigasi terhadap dugaan makam fiktif tersebut. Menurutnya, dalam pembuktian lebih baik menginvestigasi ketimbang membongkar satu per satu makam.
"Kemudian yang kedua, saya minta menginventarisi dan menghubungi ahli waris dari makam yang sudah ada atau yang kita curigai bahwa itu fiktif," ucapnya.
Djarot menambahkan, jika dalam perjalanan investigasi ada oknum dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta yang bermain dalam penjualan makam fiktif, diminta diberikan sanksi yang tegas. Bahkan sanksi yang dijatuhkan bisa saja pemecatan.
"Kami ga mau tau, kalau sudah kesalahan berat langsung sapu bersih. Kalau terbukti, pecat saja," tandasnya.