Jumat, 22 Juli 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Budhi Firmansyah Surapati 3464
(Foto: Reza Hapiz)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, seharusnya rumah sakit menelola limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) sendiri. Sehingga dipastikan limbah tidak berpindah tangan kepada orang yang tidak bertanggung jawab.
"Kami ingin pengolahan limbah, harusnya di masing-masing rumah sakit saja. Kan sudah ada persyaratan, waktu bangun rumah sakit harus ada pengolahan limbahnya," kata Basuki di Balai Kota, Jumat (22/7) malam.
Basuki mengatakan jika pengelolaan diberikan kepada pihak ketiga, maka akan berisiko tinggi. Sehingga bisa muncul adanya vaksin palsu seperti yang terjadi belakangan ini.
"Ini terbukti ada kasus toh. Swasta ngasih ke kontraktornya lagi, buang ke perumahan. Itu dari rumah sakit vertikal loh. Kan konyol gitu," tegasnya.
Jika diserahkan kepada pihak rumah sakit, maka mereka akan mengolahnya dengan baik. Karena bersangkutan dengan kepercayaan masyarakat juga.
"Kalau rumah sakit, pengolahannya enggak benar, kamu takut enggak rumah sakit kamu ditutup. Karena bahaya dong," ucapnya.
Ditambahkan
Basuki, akibat tidak dikelola sendiri, kini semua pihak saling menyalahkan. Pihak rumah sakit mengaku telah menyerahkan limbah B3 kepada swasta untuk mengolahnya. Namun ternyata limbah tersebut digunakan kembali untuk menjual vaksin palsu.