Selasa, 19 Juli 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 3295
(Foto: Yopie Oscar)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus menambah subsidi untuk warganya dengan sistem subsidi silang.
"Subsidi kami meningkat tiap tahun. Seperti untuk naik bus tahun depan PSO-nya saja kami anggarkan Rp 3,2 triliun," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (19/7).
Menurut Basuki subsidi dibidang transportasi dinilai sangat penting. Dengan subsidi yang diberikan masyarakat bisa naik bus dengan tarif terjangkau yakni Rp 3.500 saja. Bahkan saat ini, Transjakarta sudah menjangkau daerah sekitar Jakarta, seperti Bekasi, Tangerang, dan Depok.
Sementara dibidang pendidikan, Basuki mengaku memberikan subsidi hingga Rp 2 miliar. Anggaran tersebut disalurkan melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP). Bahkan rencananya tahun depan penerima KJP hingga tingkat perguruan tinggi.
"Terus kami mau sibsidi daging supaya anak-anak pemegang KJP dapat nutrisi yang baik. Itu juga bisa ratusan miliar," ucapnya.
Basuki mengaku menerapkan subsidi silang. APBD DKI banyak digunakan untuk memberikan subsidi kepada warga Jakarta. Sementara untuk pembangunan infrastruktur diambil dari kewajiban pengembang.
"Yang pasti kami juga akan kenakan subsidi silang, makanya seperti kondtribusi tambahan pengembang itu kan banyak. Kami nggak ingin habiskan infrastruktur dengan APBD. Kami ingin infrastruktur adalah bagian dari pengembang," tandasnya.
Beberapa pembangunan infrastruktur yang dibebankan kepada pengembang seperti penerapan electronic road pricing (ERP), Light Rail Transit (LRT), serta pembangunan apartemen atau rumah sususn (rusun).