Senin, 18 Juli 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 2750
(Foto: Yopie Oscar)
Camat dan lurah diminta untuk turun langsung mendata seluruh saluran air yang ada di wilayahnya. Hal ini sebagai antisipasi banjir dampak dari La Nina yang curah hujannya lebih tinggi.
Kepala Biro Tata Pemerintahan (Tapem) DKI Jakarta, Premi Lasari mengatakan, telah meminta kepada lurah dan camat untuk mendata saluran yang ada di wilayahnya masing-masing. Sehingga bisa diketahui kondisi saluran.
"Camat dan lurah harus turun langsung untuk melihat kondisi saluran di wilayahnya. Ini dalam rangka menghadapi badai La Nina," kata Premi, saat rapat pimpinan (Rapim) di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (18/7).
Dia mengatakan, setelah dilakukan pendataan, maka harus ada pemetaan kondisi saluran. Pendataan dilakukan bersama dengan Dinas dan Suku Dinas Tata Air. "Saat ini sudah memasuki tahap perencanaan, dalam rangka memanfaatkan data tersebut secara optimal," ujarnya.
Setelah dilakukan pendataan dan pemetaan, maka satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait akan melakukan perbaikan. Dengan menggunakan skala prioritas mulai dari tertinggi hingga terendah.
"Diharapkan data yang ada ini bisa digunakan untuk penanganan saluran dapat meminimalisir bencana banjir yang terjadi," ucapnya.
Premi menuturkan setelah dilakukan perbaikan, camat dan lurah diminta untuk terus memonitor dan melakukan perawatan bersama dengan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).
"Camat dan Lurah akan melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dilakukan bersama dengan PPSU," tandasnya.