Senin, 18 Juli 2016 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Nani Suherni 5801
(Foto: Rudi Hermawan)
Jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta pada bulan Maret 2016 mengalami penurunan sebesar 0,18 poin dibandingkan Maret 2015 lalu.
Kepala Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, Sri Santo Budi Muliatinah mengatakan, pada Maret 2016 penduduk miskin di DKI Jakarta sebes
ar 384,30 ribu orang atau 3,75 persen, sedangkan Maret 2015 yakni 398,92 ribu orang atau 3,93 persen."Jumlah penduduk miskin menurun 14,62 ribu atau menurun 0,18 poin," kata Sri, di kantor BPS Jalan Salemba Tengah, Jakarta Pusat, Senin (18/7).
Ia menambahkan, jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh besarnya Garis Kemiskinan (GK), karena penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.
"Selama Maret 2015 dengan Maret 2016 naik sebesar 4,71 persen dari Rp 487.388 per kapita per bulan menjadi 510.359 per kapita per bulan," ujarnya.
Lebih lanjut, dengan memperhatikan komponen GK yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM), terlihat bahwa peranan komoditi makanan lebih besar dibandingkan bukan makanan seperti rumah, sandang, pendidikan, kesehatan dan sebagainya.
"Komoditi yang paling penting bagi penduduk miskin di Jakarta adalah beras. Pada bulan Maret 2016 sumbangan pengeluaran beras terhadap GKM sebesar 21,81 persen, kedua yakni rokok kretek filter 14,12 persen, daging ayam ras 7,23 persen," tandasnya.