Kamis, 14 Juli 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 3114
(Foto: doc)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama meminta agar empat pompa di Waduk Pluit segera diperbaiki. Mengingat meski telah memasuki musim kemarau, namun sedang terjadi fenomena La Nina.
"Ini hujan terus, kan ada La Nina, jadi enggak ada cerita Juni-juli enggak hujan. Kan terus hujan loh, makin ke Januari-Februari makin gede," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (14/7).
Kerusakan pompa terjadi pada travo yang menuju ke me
sin. Setelah dihitung anggaran yang dibutuhan untuk perbaikan mencapai Rp 200 juta. Sehingga perbaikannya harus menunggu lelang terlebih dahulu.Namun Basuki, meminta agar anggaran untuk perbaikan dihitung ulang. Jangan sampai nilai komponen dinaikan terlalu tinggi. "Dari travo ke mesin berapa duit sih kabel doang rusak? Sekitar Rp 200 juta katanya, jadi mesti nunggu lelang. Jangan-jangan beli di Glodok di bawah Rp 200 juta tuh kabel, digedein komponennya," tegasnya.
Menurut Basuki, dengan rusaknya empat pompa di Waduk Pluit akan berpengaruh dengan banjir di Jakarta. Karena beberapa aliran sungai dibuang ke Waduk Pluit. "Kalau pompa rusak nanti apa pasti suruh tutup dong Waduk Pluit. Kalau ditutup, sama lagi mau nenggelemin barat. Ini namanya sabotase halus," ucapnya.
Basuki menambahkan, DKI telah mengambil alih pengelolaan Waduk Pluit. Namun untuk perawatan masih dilakukan oleh operator. Karena masih terbawa dengan perjajian lama, dimana operator melakukan perawatan dengan jangan panjang.
"Ini sudah diambil DKI. Persoalan kami, dulu banyak pompa dilelang sekaligus maintenance, nah saya jadi suudzon juga kenapa orang berani maintenance jangka panjang," tandasnya.