Selasa, 12 Juli 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Nani Suherni 11695
(Foto: Reza Hapiz)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, masih menemukan oknum pegawai negeri sipil (PNS) DKI yang memainkan laporan Qlue.
Modusnya, mereka melaporkan sendiri permasalahan yang terjadi, kemudian dikerjakan agar mendapatkan poin.
"Kayak dulu masih ada laporan Qlue, oknum masih bohong. Jadi dia lapor sendiri langsung dia beresin sendiri supaya dapat poin. Makanya sistemnya kami perbaikin lagi," ujar Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (12/7).
Basuki mencatat ada sekitar 10 persen laporan Qlue yang dimanipulasi. Beberapa lurah sudah dicopot akibat memanipulasi laporan. "Nggak banyak yang dimanipulasi, dibawah 10 persen. Kami sudah tahu, kan ada lurah yang dicopot," katanya.
Oleh sebab itu, Basuki menilai inspeksi mendadak (sidak) masih diperlukan. Karena meski telah menggunakan sistem berbasis elektronik, masih banyak oknum pegawai negeri sipil (PNS) yang bermain.
"Sidak masih perlu karena masih ada beberapa oknum bohongin. Jadi kayak laporan WA (whatsapp) pun nggak semua jujur," tandasnya.