Minggu, 03 Juli 2016 Reporter: Nani Suherni Editor: Nani Suherni 4751
(Foto: doc)
Dinas Kebersihan DKI Jakarta mendata, sampah di Ibukota selama Ramadan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang mencapai 6.610 ton per hari.
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Aji mengatakan, rata-rata tonase sampah setiap harinya mencapai 7.073 ton.
"Ada peningkatan 463 ton per hari dari hari biasanya yang cuma 6.610 ton per hari. Peningkatan sebesar 7 persen selama Ramadan," kata Isnawa, Minggu (3/7).
Ia menjelaskan, peningkatan ini disebabkan perubahan pola konsumsi masyarakat. Adapun jenis sampah yang meningkat kebanyakan berupa sampah rumah tangga, seperti sayur-mayur, buah-buahan, plastik serta pembungkus makanan lainnya.
Namun, Isnawa memprediksi, keadaan ini akan berbalik turun saat pra dan pasca Lebaran (H-4 sampai H+4). Mengingat sebagian warga Jakarta sudah mulai cuti bersama dan libur lebaran.
"Diperkirakan puncak tonase penanganan sampah akan terjadi pada H+5, H+6 dan H+7, setelah itu kembali ke rata-rata normal," ungkapnya.
Peningkatan tonase disebabkan sebagian besar warga Jakarta telah kembali dari kampung halamannya.
Selain itu, tukang gerobak yang sempat mudik telah kembali bertugas, sehingga akumulasi tumpukan-tumpukan sampah yang sempat tertinggal di tempat sampah rumah tangga mulai dikirim ke Tempat Penampungan Sementara (TPS).
Ia memastikan, sejumlah petugas kebersihan tetap beraktivitas seperti biasanya. Hanya 15 persen petugas yang diberikan izin cuti.
"PHL diperkenankan mudik yang sudah didata dengan prinsip tidak boleh ada kekosongan ruas yang menjadi tanggungjawabnya," tandasnya.