Jumat, 01 Juli 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 2540
(Foto: Reza Hapiz)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku keberatan dengan penghentian reklamasi Pulau G. Hal itu merupakan rekomendasi dari komite gabungan reklamasi pantai
utara Jakarta."Ya kalau kami sih tentu keberatan ya, kenapa cuma pulau G?," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (1/7).
Basuki mengatakan, sebelum reklamasi Pulau G ada Memorandum of understanding (MoU) dengan PLN dan PGN, dengan pengembang. MoU tersebut agar pembangunannya tidak mengganggu konstruksi pipa gas dan kabel laut.
"Pulau G itu sudah ada MoU dengan PLN dan PGN. Mereka juga nggak pernah ribut kalau dipindahin. Kalau cuma alasan kabel ya," ucapnya.
Sementara jika alasan lain yang disampaikan mengenai lingkungan, maka seharusnya pulau lain juga dikenakan sanksi yang sama. "Kalau alasan lingkungan kenapa pulau KBN, nggak ribut? Yang ngerusak lingkungan Pulau C dan D lebih parah," ujarnya.
Menurut Basuki, reklamasi Pulau G lebih rapi dibandingkan dengan yang lainnya. Sebelum melakukan reklamasi lumpur yang ada di sekitarnya dikeruk terlebih dahulu. Sehingga saat reklamasi tidak mencemari lingkungan.
"Justru yang bilang asli Belanda kerja itu Pulau G. Yang paling rapi dikeruk semua lumpurnya. Makanya waktu dia diuruk nggak lari kemana mana. Yang lari kemana-mana itu pulau yang lain," tandasnya.