Jumat, 01 Juli 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 6308
(Foto: Reza Hapiz)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengingatkan kembali agar pejabat tidak menerima suap. Menyesuaikan gaya hidup dengan penghasilan, akan bisa menghindari keinginan diri untuk terima suap.
"Bapak ibu kerja yang baik saja, tidak terima sesuatu dalam bentuk apapun dari siapapun, karena nggak ada yang gratis," kata Basuki saat melantik 103 pejabat, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (1/7).
Basuki mengatakan, jika ada pejabat yang menerima suap, maka dia akan menerobos semua aturan. Pejabat juga harus bisa melihat maksud dari oknum yang memberikan suap kepada dirinya.
"Pejabat harus bisa ngira-ngira niatnya itu apa. Karena pejabat yang terima suap akan membengkokan aturan," ujarnya.
Jika ada pengusaha yang mau menyumbang, Basuki menyarankan untuk dilakukan secara resmi saja. Sehingga tercatat sesuai administrasi. Hal itu justru akan menghindarkan dari berbagai permainan.
Menurut Basuki, untuk menjadi pejabat tidaklah mudah. Caranya hanya menyesuaikan kehidupannya dengan pendapatan yang diterima setiap bulan. Terlebih saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah memberikan tunjangan kinerja (TKD) yang besar untuk pegawai negeri sipil (PNS).
"Buat saya sederhana saja, cukupkan lah hidup kita dengan penghasilan kita. Eselon II sekarang penghasilan sampai Rp 75 juta, itu cukup saya kira. Bisa nabung buat umroh, eselon II nggak usah aneh-aneh," tandasnya.