Kamis, 30 Juni 2016 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Rio Sandiputra 3784
(Foto: Reza Hapiz)
Dalam rangka mengamankan Hari Raya Idul Fitri 2016, Kepolisian Republik Indonesia mengerahkan 158.000 anggotanya dalam Operasi Ramadniya. Khusus untuk pengamanan di Ibukota disiapkan 6.984 personel.
Kapolri, Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, sasaran dari operasi ini diantaranya peningkatan arus lalu lintas, aksi terorisme, bencana yang disebabkan perubahan cuaca, dan kantibmas.
"Ini untuk memeriksa kesiapan terakhir pelaksana operasi. Apel operasi ini dilakukan serentak di seluruh Polda dan Polres. Tentu ini merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat bagi Polri dan instansi terkait. Operasi ini dibantu
instansi terkait," ujar Badrodin, usai pelaksanaan apel Operasi Ramadniya 2016, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (30/6).Menimbang suasana Lebaran di tengah perubahan iklim, anggota diminta kesiapsiagaan dan tanggap darurat terhadap bencana yang suatu saat bisa saja terjadi.
"Lebaran ini di tengah perubahan iklim, musim hujan termasuk permukaan air laut yang meninggi ini bisa terjadi bencana. Baik kapal tenggelam, tanah longsor, banjir. Perlu ada ketanggapan dan kesiagaan dalam antisipasi keadaan darurat," ungkap Badrodin.
Mencegah aksi terorisme, pihaknya juga akan melakukan peningkatan pengamanan di bandara dengan mendirikan pos terpadu yang diisi oleh personel TNI, Polri, dan pihak Angkasa Pura.
"Tentu ini yang terbuka, yang tertutup juga ada untuk mengantisipasi kegiatan terorisme dan sabotase. Dari beberapa waktu yang lalu kita sudah dapat warning untuk mengantisipasi kasus terorisme," tandasnya.
Operasi Ramadniya ini berlangsung selama 16 hari, dimulai sejak 30 Juni sampai dengan 15 Juli 2016.