Rabu, 29 Juni 2016 Reporter: Suriaman Panjaitan Editor: Rio Sandiputra 4635
(Foto: Yopie Oscar)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengaku geram dengan ulah direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI yang hingga saat ini belum melaporkan aset yang dikelolanya.
Djarot menjelaskan, kasus pembelian lahan rumah susun (rusun) Cengkareng Barat terungkap akibat lemahnya manajemen aset di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Tidak menutup kemungkinan, kasus lain timbul menyasar BUMD.
"Bukan apa-apa, saya juga geram juga sama BUMD belum serahkan data aset yang dikelola. Bukan hanya di Cengkareng ini loh bisa melebar kemana-mana ini, tentang aset BUMD itu," katanya, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (29/6).
Djarot menduga, ada dua penyebab BUMD DKI hingga saat ini belum menyerahkan aset yang dikuasai dan dikelolanya. Pertama, akibat kinerja yang buruk dari BUMD, banyak asetnya yang dijual untuk menutupi buruknya kinerja itu.
Kemudian, BUMD yang ada saat ini tak memiliki manajemen aset yang baik. Sehingga kesulitan mencari data-data aset yang dikuasasi dan dikelolanya secara pasti.
Djarot berharap, momentum kasus pembelian lahan rusun Cengkareng Barat dijadikan pelajaran bagi pengelola BUMD saat ini. Sehingga para pengelola langsung menginventarisir asetnya dan menyerahkannya ke Pemprov DKI Jakarta.
"Oleh sebab itu kita juga sampaikan bahwa BUMD semuanya juga harus melaporkan dia punya aset pada kita, tercatat di BPKAD," tandasnya.