Selasa, 28 Juni 2016 Reporter: Suriaman Panjaitan Editor: Nani Suherni 2307
(Foto: Reza Hapiz)
Anggaran untuk mempromosikan tujuan wisata Ibukota di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) dipotong. Namun, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat tegaskan itu tak pengaruhi kunjungan wisatawan ke Jakarta.
Menurut Djarot, selama ini Disparbud DKI promosikan wisata Ibukota melalui brosur dan sosialisasinya ke beberapa negara luar negeri. Itu butuh biaya besar. Saat ini promosi seperti itu tidak tepat seiring pesatnya perkembangan teknologi digital tanah air.
"Enggak ngaruh anggaran dipotong. Toh kita kan promosinya tidak konfensional, tidak harus pakai brosur. Sekarang ini era teknologi digital. Jadi tidak harus kita datang kesana, ngapain duitnya dibuang kesana. Itu tidak produktif," ucap Djarot di Ibukota DKI Jakarta, Selasa (28/6).
Djarot mengharapkan, kedepannya Disparbud DKI mampu menyusun anggaran yang tepat sasaran. Ia menyarankan daripada menganggarkan dana tinggi untuk promosi wisata, lebih baik menganggarkan dana untuk menggali budaya lokal.
Sehingga wisatawan yang berkunjung ke Ibukota dapat mengenal budaya asli yang hidup di tengah-tengah masyarakat.
"Lebih baik dinas pariwisata menghidupkan kembali seni-seni yang hidup dimasyarakat. Hidupkan sanggar-sanggar itu lebih baik," tandasnya.