Kamis, 03 Juli 2014 Reporter: Rio Sandiputra Editor: Agustian Anas 5089
(Foto: doc)
Kampung deret Petogogan, Jakarta Selatan telah diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta sejak April lalu. Namun hingga kini, dari total 123 rumah yang ada, puluhan rumah yang berada di RT 10 dan 12 RW 05 Petogogan tersebut belum juga dialiri listrik.
"Hingga kini rumah saya belum juga dialiri listrik," ujar Teti (36), warga RT 10/05, Kamis (3/7).
Karena keberatan dengan biaya kontrak rumah yang cukup mahal, akhirnya Teti beserta keluarga menempati rumah yang belum teraliri listrik tersebut sejak Mei lalu. "Lumayan bayar kontrakan sebulan satu juta. Ya mending ditempati lalu cari cara untuk bisa ada listrik sementara," ucapnya.
Teti lalu menyambungkan kabel dari rumah tetangga yang listriknya telah menyala agar rumah yang ditempatinya tidak gelap gulita. Biaya listrik pun ditanggung bersama. "Ya terus suntik dari saluran listrik tetangga, bayarnya patungan. Tapi ya tidak enak juga
kelamaan, karena dayanya kecil kalau dipakai berdua sering turun," ungkapnya.Dari keterangan warga kampung deret Petogogan, terdapat 43 unit rumah yang belum dialiri listrik PLN. Mereka menggunakan cara yang sama dilakukan oleh Teti untuk bisa menerangi rumah-rumah mereka.
Lurah Petogogan, Kuswara mengakui memang ada rumah warganya di kampung deret yang belum dialiri listrik. Itu karena ada rancangan instalasi listrik yang belum disetujui oleh pihak PLN. "Pihak PLN sudah beberapa kali melakukan peninjauan. Mereka menilai kalau instalasi belum memenuhi standar," jelasnya.
Menurut Kuswara, kesalahan tersebut karena instalasi listrik yang dipasang oleh kontraktor tidak sesuai dengan desain awal pembangunan. Sehingga sebanyak 43 dari 136 unit rumah di Kampung Deret Petogogan dinilai belum layak. "Itu yang bangunnya salah dari desain awal. Tapi perbaikan sudah kita lakukan, listrik sekarang sudah siap dialirkan," ungkapnya.