Senin, 20 Juni 2016 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Budhi Firmansyah Surapati 5575
(Foto: doc)
Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta menyatakan penerapan kebijakan ganjil genap diberlakukan lantaran penghapusan kebijakan 3 in 1 belum efektif memindahkan masyarakat penguna kendaraan pribadi beralih ke angkutan umum. Jumlah peningkatan penumpang Transjakarta pun tidak signifikan
Kepala Dishubtrans DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, saat ini jumlah bus Transjakarta mencapai sekitar 493 bus, kemudian ditambah 850 bus dari bantuan Kementrian Perhubungan (Kemenhub). Namun, banyaknya angkutan umum ternyata belum signifikan meningkatkan jumlah penumpang yang sekitar 380 orang per
hari."Kemudian kami lakukan sterilisasi jalur busway, ternyata masyarakat tidak pindah juga. Ya kami terapkan ganjil genap sambil mengisi kekosongan electronic road pricing (ERP)," kata Andri, Senin (20/6).
Lebih lanjut, dirinya berharap kebijakan ini dapat mendorong masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi beralih mengunakan angkutan umum. Untuk itu, pihaknya juga siap menambah jumlah bus jika kurang.
"Sekarang siang hari bus Transjakarta banyak yang kosong. Tapi jika bus kurang akan kami tambah lagi," tandasnya.