Senin, 20 Juni 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 3698
(Foto: Reza Hapiz)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berusaha memberikan pelayanan transportasi massal yang lebih baik untuk warga Ibukota. Sistem Bus Rapid Transit (BRT) dinilai lebih cepat dikembangkan dibanding Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT).
"Aduh jauh banget dari idaman transportasi di Jakarta. Aku nggak tau. Pokoknya parah deh, Jakarta paling parah. BRT pasti lebih cepat dikembangkan. Makanya sekarang BRT kami kembangkan dulu," kata Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (20/6).
Basuki mengaku, semula terjebak dengan kajian mengenai
layanan koridor untuk bus Transjakarta. Namun saat ini pihaknya telah merubah sistemnya, menjadi layanan rute."Dulu kami fokus di 15 koridor, saya bilang salah. Jadi harusnya fokus ke rute," tuturnya.
Untuk bisa mengetahui pola perjalanan penumpang, rencananya akan diterapkan sistem tap in dan tap out. Saat ini baru diterapkan sistem tap in saja.
"Kami fokus itu tujuan anda sebetulnya. Jadi saya sudah tugaskan Transjakarta, anda bukan fokus melayani koridor lagi. Anda fokus mengetahui orang mau kemana, ya itu lah yang harus kamu layani," ucapnya.
Basuki akan terus memperbanyak bus Transjakarta untuk meningkatkan pelayanan. Bus yang dibeli merupakan karoseri lokal, yang juga bertujuan untuk mengembangkan produksi dalam negeri.
"Beli bus juga butuh waktu. Karena kami putuskan semua adalah produk lokal. Walaupun merek luar negri tapi karoseri lokal," tandasnya.