Rabu, 15 Juni 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 3021
(Foto: Reza Hapiz)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama melarang pedagang parsel berjualan di trotoar Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat. Karena keberadaan mereka membuat kemacetan di kawasan tersebut.
"Itu sudah dari dulu saya sampaikan enggak boleh jualan. Mereka ngotot. Boleh enggak jualan sepanjang menjelang lebaran? Saya bilang enggak boleh. Apa yang terjadi, langsung bikin macet," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (15/6).
Basuki mengatakan dengan berjualan di trotoar, akan menarik pedagang lainnya ikutan. Karena pembeli juga lebih memilih untuk membeli yang berada di luar gedung. "Mereka harus masuk ke dalam, tapi mereka ngotot mau berebut cegat pembeli. Yang kasihan yang patuh di dalam. Pembeli juga malas kan kalau di luar ada," ucapnya.
Pedagang sudah diberikan tempat untuk berjualan yang layak. Pada penertiban tahun lalu, pedagang parsel direlokasi ke Jalan Penataran Ujung. Namun memasuki bulan suci Ramadan ini, pedagang nekat berjualan kembali di trotoar.
"Nanti keluar lagi dia. Itu yang bikin saya kesel. Saya kasih kaki maunya paha, paha maunya jantung," tandasnya.
Sebelumnya Camat Menteng, Ahmad Fahri telah mendata pedagang parsel yang berjualan di trotoar Jalan Cikini Raya. Tercatat ada sebanyak 68 pedagang yang sebagian besar beralasan hanya berjualan saat Ramadan saja.