Sabtu, 11 Juni 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 6626
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama meminta agar polisi tak lagi melakukan diskresi untuk lalu lintas di busway. Karena selain untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, jalur khusus Transjakarta tersebut juga akan digunakan sebagai jalur evakuasi.
"Jadi kami sepakat bahwa busway ini bukan hanya untuk bus Transjakarta saja. Tapi ini juga adalah jalur evakuasi sebetulnya. Makanya saya minta agar, tolong jangan ada diskresi lagi," kata Basuki, Jumat (10/6) malam.
Basuki mengatakan, kemacetan di Jakarta akan menyulitkan untuk melakukan evakuasi jika terjadi bencana maupun musibah lainnya.
"Kan Jakarta begitu macet, helikopter juga nggak mungkin turun kalau terjadi misalnya ada orang serangan jantung, atau seperti kebakaran segala macam, bagaimana pemadam bisa masuk? Nah satu-satunya cara yaitu busway," ujarnya.
Basuki ingin agar jalur bus Transjakarta tetap steril meski jalanan di Ibukota macet. Karena memang jalur tersebut dibuat khusus untuk bus Transjakarta dalam memberikan pelayanan bidang transportasi.
"Makanya kami minta apapun risikonya Jakarta, semacet apapun, busway jalur evakuasi ini tidak boleh terhambat," tegasnya.
Basuki menambahkan, diskresi nantinya hanya akan diberikan untuk beberapa kendaraan saja. Misalnya ambulance, mobil pemadam kebakaran, serta beberapa menteri yang menggunakan plat nomor RI. Kebijakan itu diambil karena melihat kebutuhan yang ada di lapangan.
"Terus tadi ada pertanyaan, kalau menteri gimana jika mau rapat? Kami pilih saja, kalau plat RI boleh masuk deh. Gubernur boleh nggak? Nggak boleh. Embassy nggak kami kasih masuk, terlalu banyak platnya. Plat RFS juga nggak bisa," ucapnya.
Kebijakan ini diterapkan mulai awal pekan depan. Basuki sudah membicarakannya dengan Dirlantas Polda Metro Jaya atas kebijakan tersebut. "Sudah ngomong sama Dirlantasnya, harus setuju dong," tandasnya.