Kamis, 09 Juni 2016 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Nani Suherni 4463
(Foto: Ilustrasi)
Pembangunan sarana transportasi publik seperti LRT, MRT dan Transjakarta diharapkan bisa mengurangi beban emisi yang ada. Pasalnya saat ini tingkat polusi pembakaran kendaraan di DKI mencapai 70 persen.
"Saat ini tingkat emisi pembakaran kendaraan bermotor mencapai 70 persen dan 30 persennya dari industri rumah tangga, makanya sarana transportasi publik sangat dibutuhkan untuk menekan kadar emisi tersebut," ujar Mudarisin, Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan BPLHD DKI Jakarta di Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Hall A, JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (9/6).
Jika seluruh transportasi publik tingkat karbon dioksidanya rendah maka minimal menekan kadar emisi hingga 40 persen dari kendaraan bermotor. Karena itulah menurutnya seluruh pihak harus mendukung program transportasi publik massal di DKI Jakarta.
"Tentu dampak perubahan iklim harus ditekan, kita ingin mengurangi dampak dari efek rumah kaca, itu bisa dilakukan dengan pengurangan efek kendaraan bermotor, pembakaran sampah dan industri rumah tangga lainnya," tandasnya.
Sedangkan untuk emisi dari sampah rumah tangga, Pemprov DKI melaksanakan program bank sampah dimasing-masing wilayah
.