Rabu, 08 Juni 2016 Reporter: Suriaman Panjaitan Editor: Nani Suherni 3264
(Foto: doc)
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta, Tuty Kusumawati, menegaskan, pembangunan tanggul sungai fase A National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) dan tanggul pantai masih menunggu dokumen amdal.
Pembangunan tanggul ini melibatkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Balai Besar Wilayah Ciliwung Cisadane (BBWSCC), BUMD dan BUMN.
"Seperti yang dipaparkan BBWSCC kepada Bappeda DKI Jakarta pada 29 Januari 2016, tanggul sepanjang 90 kilometer di wilayah DKI Jakarta itu memang pembangunannya dibagi-bagi dalam segmen-segmen," kata tuty, Rabu (8/6).
Untuk fase A NCICD, kewajiban Pemprov DKI adalah untuk meninggikan dan memperkuat tanggul sepanjang delapan kilometer. Menurut Tuty, untuk membangun dua tanggul itu, Pemprov DKI Jakarta hanya menyiapkan anggaran sebesar Rp 377 miliar tahun ini.
"Anggaran itu untuk melakukan pembangunan tanggul sungai di sub aliran barat (Kamal Muara), aliran tengah (Kali Adem), dan alirang timur (Kali Blencong)," terangnya.
Tuty memastikan, dua tanggul dapat dimulai dengan segera bila dokumen amdal yang telah diberikan Badan Pengawas Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta ke BBWSCC dikembalikan lagi ke BPLHD DKI.
Amdal sudah dievaluasi termasuk mitigasi terkait nelayan dan bangunan-bangunan yang ada di situ. Terkait kehidupan nelayan, mitigasi akan dilakukan dinas KPKP, lalu mitigasi gedung oleh Dinas Tata Air.
"Kita sedang menunggu perbaikan dari BWSCC ini," tandasnya.