Jumat, 27 Juni 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Dunih 3867
(Foto: doc)
Pemerintah lewat Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan awal puasa Ramadhan 1435 H
ijriah jatuh pada hari Minggu (29/6) lusa. Sebab, berdasarkan pemantuan tidak ada satu pun lokasi yang melihat hilal. Meskipun begitu, pemerintah juga menghargai organisasi masyarakat (ormas) Islam yang mulai berpuasa hari Sabtu (28/6) besok.Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, keputusan penetapan awal Ramadhan setelah melakukan rapat secara tertutup. Dalam rapat dilakukan laporan dan pembahasan hasil rukyatul hilal dari berbagai provinsi. Sejumlah ormas Islam yang hadir dalam sidang isbat pun tidak berbeda pendapat terkait hasil pemantauan hilal dan penetapan awal Ramadhan.
"Dari para saksi yang kami tugaskan di 63 titik di seluruh tanah air, tidak satu pun yang melihat hilal. Sehingga kami menyatakan melakukan istiqmal atau menyempurnakan bulan Sya'ban menjadi 30 hari. Kemudian diputuskan 1 Ramadhan 1435 H jatuh bertepatan pada Ahad tanggal 29 Juni 2014," kata Lukman, usai sidang isbat di kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (27/6).
Lukman meminta perbedaan ini tidak perlu diperdebatkan. Umat Muslim yang ada di Indonesia diminta untuk menghormati perbedaan yang ada dan menjalankan puasa dengan baik. "Tidak perlu diperdebatkan perbedaan ini. Mari bersama-sama menjalankan puasa dengan baik," ucapnya.
Sidang isbat digelar tertutup dengan dihadiri Ketua Umum MUI Din Syamsuddin, KH Maruf Amin, perwakilan Muhammadiyah, NU, dan sejumlah ormas Islam lainnya. Perwakilan dari dubes negara Islam dan ahli astronomi dari LAPAN dan Planetarium Jakarta juga hadir.
Sementara itu, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa pada 28 Juni 2014. Penetapan tersebut melalui metode hisab yang biasa dilakukan. Sehingga tidak perlu peneropongan hilal seperti yang dilakukan saat ini.