Rabu, 01 Juni 2016 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Rio Sandiputra 3206
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Warga kota mitra Jakarta
yang bekerja di Ibukota meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk memperbanyak rute serta armada Transjakarta. Ini setelah adanya larangan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus Transjakarta (APTB) masuk ke jalur Transjakarta mulai, Rabu (1/6) ini."Kalau memang nggak diizinkan lagi masuk Jakarta, agak mempersulit orang luar yang bekerja di Jakarta. Paling perlu penambahan bus Transjakarta yang mengangkut penumpang atau warga di daerah penyangga," ujar Fatia (22), seorang warga Cileungsi yang bekerja di kawasan Sudirman.
Sementara Harry (40) salah satu warga Cibubur menganggap larangan APTB untuk masuk di jalur Transjakarta tidak menjadi masalah. Sebab secara perlahan saat ini layanan bus Transjakarta sudah semakin baik.
"Saya awalnya naik APTB dari Central Park sampai Semanggi. Karena suka ditarik Rp 5.000 saya nggak naik lagi. Masuk halte Transjakarta Rp 3.500, masih ditarik lagi. Bagus lah, toh bus Transjakarta sudah mulai diperbanyak," tandasnya.
Pantauan Beritajakarta.com di Jalan Sudirman, tepatnya di depan Ratu Plaza, hingga pukul 12.15 belum ada bus APTB yang berani masuk jalur bus Transjakarta koridor I Blok M - Kota. Terlihat bus APTB hanya melintasi jalur lambat Jalan Sudirman. Sejumlah APTB yang melintas yakni dari operator Mayasari Bakti, Bianglala dan sesekali APTB Sinar Jaya.