Selasa, 31 Mei 2016 Reporter: Folmer Editor: Andry 3721
(Foto: doc)
Wali Kota Jakarta Barat, Anas Effendi meminta pengawasan terhadap penyaluran beras bagi rakyat miskin (raskin) terus ditingkatkan. Sebab penyaluran raskin di wilayahnya masih banyak dilaporkan tidak tepat sasaran.
"Masih ditemukan raskin dijual di warung-warung, bukan disalurkan kepada yang berhak. Bagian Kesos harus pastikan raskin di Jakarta Barat tepat sasaran," katanya dalam rapat pimpinan bersama lurah, camat dan pimpinan UKPD di ruang pola Wali Kota Jakarta Barat, Senin (31/5).
Ia mengatakan, akan terus berupaya meningkatkan kualitas raskin yang disalurkan kepada warga. Sistem pembayaran raskin juga harus mulai didorong dengan autodebet untuk meminimalisir penyimpangan.
"Penerapan sistem autodebet mampu meminimalisir penyimpangan, sehingga penyaluran beras subsidi tepat sasaran," ujarnya.
Sementara itu, Kabag Kesejahteraan Sosial (Kesos) Jakarta Barat, Nuraini Sylvana menjelaskan, setiap bulannya, 714,42 ton raskin didistribusikan kepada 47.628 Rumah Tangga Sasaran (RTS)
"Pendistribusian raskin 2016 lebih baik. Bahkan, kelancaran distribusi serta jumlah piutang di Jakarta Barat lebih sedikit dan baik dibanding lima wilayah lain," tandasnya.
Raskin yang didistribusikan kepada warga memiliki kualitas baik setara dengan harga beras di pasaran Rp 11 ribu per kilogram. Namun dibeli oleh rakyat miskin hanya sebesar Rp 1.600 per kilogram.