Selasa, 31 Mei 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 3579
(Foto: Reza Hapiz)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengusulkan agar impor daging tetap dibuka. Mengingat pasokan sapi dalam negeri belum mencukupi kebutuhan. Tetapi produksi dalam negeri tetap harus dibeli.
"Kalau daging, kami lagi usulkan harusnya dibuka impor. Tapi daging lokal sapi produksi dalam negeri tetap kami beli," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (31/5).
Basuki mengatakan, jika kebijakan keran impor daging diberlakukan buka tutup, justru berpeluang adanya permainan. Selama pasokan daging dalam negeri belum bisa memenuhi maka diusulkan impor tetap dibuka.
"Kalau impor buka tutup, buka tutup itu ada peluang permainan tanda kutip. Kalau kamu buka tutup siapa yang berani pesan daging ke luar negeri. Kalau menurut saya harusnya dibebaskan," ujarnya.
Menurut Basuki, di Jakarta memiliki pasar yang jelas untuk distribusi daging sapi. Rencananya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menyalurkan daging sapi ke rumah susun (rusun). "Khusus Jakarta kami punya pasar yang jelas, kami bisa operasi pasar di rusun," ucapnya.
Basuki menambahkan, pihaknya juga telah bekerjasama dengan beberapa daerah untuk memasok daging sapi ke Jakarta. Namun karena jumlahnya kurang, impor daging tetap dijalankan. "Misalnya NTT dia nggak punya sapi banyak, enggak cukup. Kalau kami beli saja tapi kebutuhannya harus impor," tuturnya.
Memang saat ini untuk menekan harga daging sapi di pasaran belum bisa dilakukan secara maksimal. Tercatat saat ini harga daging mencapai Rp 120 ribu per kilogram. "Memang tahun ini kami agak telat lagi untuk daging sapi," tandasnya.