Rabu, 25 Mei 2016 Reporter: Folmer Editor: Nani Suherni 8374
(Foto: Folmer)
Puskesmas Kecamatan Cengkareng meraih penghagaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2015 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
Penghargaan diberikan atas inovasi pelayanan publik sehingga mampu meningkatkan kepatuhan berobat pasien yang mengidap diabetes mellitus (DM) melalui Gendis System di Poli Penyakit Tidak Menular (PTM) Puskesmas Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.
Kepala Puskesmas Kecamatan Cengkareng, Nurmari Wahyu Hapsari mengatakan, berdasarkan data selama tahun 2014, pasien DM yang berobat di Poli PTM sangat rendah hanya sekitar 30 persen.
Melihat itu, tim Gugus Kendali Mutu Puskesmas Cengkareng melakukan inovasi pelayanan Gendis System yang bertujuan dalam upaya pengendalian pasien DM.
"Hasil analisa menyatakan bahwa sebagian besar pasien DM tidak paham terhadap kepatuhan berobat," ujarnya kepada Beritajakarta.com, Selasa (25/5).
Padahal, jika pasien DM tidak konsisten berobat akan berisiko komplikasi penyakit lainnya seperti jantung, ginjal dan bahkan bisa mengakibatkan kebutaan mata.
Dalam Gendis System dikenal dengan program si Gareng alias Sistem Informasi Gateway Puskesmas Cengkareng berbasis sms.
"Nanti operator akan memberikan nomor antrean pengobatan. Ini sangat membantu untuk memotong waktu antrean sekitar satu jam lamanya dan pasien tidak perlu berlama - lama mengantre di loket," tuturnya.
Pasien yang ingin berobat cukup mengirimkan sms ke nomor telepon 087809193699. Selanjutnya, operator akan memberikan nomor antrean bagi pasien.
Program si gareng, lanjut Nurmari, juga membantu pasien maupun keluarga agar kembali kontrol pemeriksaan ke poli PTM sekitar dua minggu sekali.
"Operator si Gareng juga wajib mengirimkan pesan sms ke no telepon seluler pasien DM atau keluarganya yang isinya mengingatkan jadwal kontrol ke poli PTM," katanya.
Nurmari menambahkan, melalui penerapan program si Gareng, kepatuhan pasien DM yang berobat di Poli PTM Puskesmas Cengkareng mengalami peningkatan. Hingga akhir tahun 2015, angka kepatuhan berobat pasien DM yang semula 30 persen naik menjadi 70 persen.
"Kami juga berencana mengembangkan program Si Gareng untuk pasien ibu hamil dan DBD yang berobat ke Puskesmas Cengkareng," tandasnya.