Selasa, 24 Mei 2016 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Nani Suherni 2510
(Foto: Jhon Syah Putra Kaban)
Rapat dengar pendapat (RDP)
pembahasan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) Teluk Jakarta kembali digelar. Pembahasan ini kembali dilakukan mengingat progress pembangunan tanggul harus segera dimulai.Kita ingin jelaskan kalau tidak segera dibangun maka badai ancaman badai la nina dan banjir rob tidak bisa dipungkiri di Teluk Jakarta
Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta, Junaedi mengatakan, saat ini memang masih ada penolakan dari masyarakat. Padahal proyek ini sangat di butuhkan untuk menanggulangi badai la nina dan banjir rob.
"Kita ingin jelaskan kalau tidak segera dibangun maka ancaman badai la nina dan banjir rob tidak bisa dipungkiri di Teluk Jakarta," ungkap Junaedi, Selasa (24/5).
Karena itu seluruh dinas terkait harus melakukan sejumlah upaya untuk menata warga yang nantinya terdampak. Menurutnya, dengan adanya masing-masing instansi agar bisa dicarikan solusi bersama.
Ditambahkan Junaedi, awal Juni mendatang akan dilakukan diskusi publik dengan masyarakat di sana untuk penjelasan mengenai proyek tersebut.
"Karena ini pemenang pembangunannya sudah ada dan sudah harus dibangun, amdalnya ini nantinya akan memanjang sepanjang 12,76 kilometer mulai dari Banten hingga Bekasi. Untuk di Jakarta ada sepanjang 9,8 kilometer," tandasnya.