Senin, 23 Mei 2016 Reporter: Suriaman Panjaitan Editor: Nani Suherni 3027
(Foto: Reza Hapiz)
Periode Januari hingga Mei 2016, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta mendata dari 751 sampel tes, terdapat 308 pelajar terindikasi menggunakan narkoba. Data diambil dari 23 sekolah dan satu universitas di Ibukota.
Menanggapi laporan BNNP DKI, Wakil Gubernur DKI
Jakarta, Djarot Saiful Hidayat meminta pengawasan Dinas Pendidikan DKI, untuk mengetes pelajar yang akan masuk ke sekolah negeri dan swasta. Hal ini untuk menghindari adanya pelajar yang terkena narkoba."Setiap sekolah selalu ada persyaratan, sebelum masuk itu ada tes urine. Tapi pertanyaannya adalah setelah dia masuk, itu mudah untuk dipengaruhi. ini menunjukkan dari 751 siswa yang dites, 308 kena mereka korban," ujar Djarot, Senin (23/5).
Oleh sebab itu, Ia meminta pihak sekolah juga melakukan pengawasan yang ketat. Dikhawatirkan siswa ini menggunakan narkoba karena pergaulan di sekolahnya.
Sementara itu, Kepala BNNP DKI, Brigjen Pol, Iwan Ibrahim mengatakan, sampel ini juga berkaitan ada 44 kampung yang diduga menjadi sarang narkoba.
"Dari data yang ada ada 44 titik yang rawan. Dari jumlah itu, ada 39 yang butuh penanganan intensif," tandasnya.