Sabtu, 21 Mei 2016 Reporter: Suparni Editor: Budhi Firmansyah Surapati 5360
(Foto: Suparni)
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Administrasi Kepulauan Seribu mengusulkan pembangunan pasar di Pulau Pramuka, Untung Jawa serta Pulau Tidung Kecil, ke PD Pasar Jaya dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Bupati Kepulauan Seribu, Budi Utomo mengatakan, hingga kini pihaknya bersama PD Pasar Jaya dan Kementerian Koperasi dan UKM, masih mematangkan konsep pasar yang akan dibangun. Nantinya, pasar akan disesuaikan dengan kebutuhan warga pulau.
"Kita sudah usulkan di Pulau Pramuka dan Untung Jawa. Selain itu kita usulkan di Tidung Kecil bila jadi dibangun rusun," ujarnya, Sabtu (21/5).
Menurut Budi, pihak PD Pasar Jaya dan Kementerian Koperasi dan UKM, secara prinsip sudah menyetujui rencana pembangunan. Sebab itu, secara teknis dilakukan pematangan kajian konsep.
"Mana yang cepat saja, PD Pasar jaya atau pemerintah pusat melalui Kementrian Koperasi dan UKM. Yang jelas konsepnya sudah kita sampaikan," katanya.
Ditambahkan Budi, nantinya pembangunan tidak hanya mengakomodir pasar tradisional. Direncanakan, pasar juga mengakomodir pedagang kuliner dan souvenir. Sehingga, keberadaan pasar juga menampung industri pariwisata Kepualauan Seribu.
Sementara itu, Enjum (36) warga RT 02/03 Kelurahan Pulau Pari, Kepulauan Seribu Selatan, mengaku kesulitan untuk mendapat pasokan kebutuhan sehari-hari. Untuk memasok kebutuhan pribadi dan warung kelontong yang dibuka, Ia harus menempuh perjalanan menggunakan kapal ke daratan.
Namun karena tingginya biaya operasional ke daratan, seringkali Ia memanfaatkan pasar kaget yang digelar warga dari daretan di wilayahnya. Sayangnya, pasar kaget hanya ada setiap jelang akhir pekan atau libur hari besar saja.
"Ingin
punya sendiri kayak di darat. Kalau ada pasar kan sayurannya selalu segar, nggak nunggu seminggu sekali atau keluar biaya banyak," keluhnya.Menurutnya untuk mendapatkan sayuran segar warga Pulau Pari harus menunggu pasar kaget yang hanya ada setiap menjelang hari libur nasional atau setiap Jumat menjelang libur akhir pekan. Umumnya, pedagang datang untuk memenuhi stok bahan masakan homestay bagi wisatawan yang berlibur di Pulau Pari.
"Sayuran adanya hanya setiap mau hari libur saja. Kalau ada pasar tradisional harga beda sedikit nggak masalah yang penting selalu ada," tandasnya.