Jumat, 20 Mei 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Andry 3490
(Foto: Reza Hapiz)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku akan terus merelokasi warga bantaran hingga normalisasi sungai dan waduk selesai. Namun relokasi tetap harus menunggu pembangunan rumah susun (rusun) rampung dikerjakan.
"Kami relokasi sampai seluruh normalisasi sungai dan waduk beres," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (20/5).
Ia mengungkapkan, tujuan dari relokasi tidak lain dilakukan agar pemerintah bisa menromalisasi kali dan sungai. Sebab, selama ini banyak warga yang membangun rumah di badan sungai. Sehingga lebar sungai pun berkurang dari 20-50 meter menjadi lima hingga 10 meter.
"Alasannya kan normalisasi sungai. Jadi kami kembalikan lagi sungai sesuai dengan ukuran aslinya. Kan mereka melakukan reklamasi di sungai, jadi kami harus perbaiki. Kami nggak hukum mereka tapi mereka harus pindah," ucapnya.
Basuki mengatakan relokasi hanya dilakukan bagi warga yang menduduki tanah negara. Sementara bagi warga yang memiliki sertifikat, akan diberikan tawaran untuk pindah ke rusun dengan luas tanah bertambah 1,5 kali lipat.
"Kalau yang dudukin tanahnya sendiri, kami nggak relokasi. Hanya tawarkan kerjasama 1,5 kali dari lahan yang dimiliki. Jadi kalau kamu punya tanah 100 meter, kami ganti jadi 150 meter persegi," tandasnya.