Jumat, 20 Mei 2016 Reporter: Suriaman Panjaitan Editor: Budhi Firmansyah Surapati 2816
(Foto: Yopie Oscar)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat meminta Dinas Perumahan dan Gedung, memasukkan program pendampingan bagi warga relokasi di rumah susun (Rusun) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2016. Padahal, pendampingan dibutuhkan untuk memulihkan psikologi warga yang dipindah ke hunian baru.
"Dipindahkan ke rusun harus ada pendampingan, ini penting supaya mereka (warga) enggak stres masuk di rusun. Itu yang perlu kita lakukan," katanya usai melakukan salat Jumat di Masjid MHT PWI Jaya di Jalan Suryopranoto, Jakarta Pusat, Jumat (20/5).
Djarot juga meminta Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta mencanangkan program bedah rumah pada APBD Perubahan mendatang. Sebab, adanya kampung deret, dapat menjadi alternatif bila terjadi penolakan dari warga yang akan direlokasi.
"Bedah kampung masuk ke APBD Perubahan. Rusun itu salah satu alternatif. Tapi ketika wilayahnya itu tidak mau digusur, diubah, ya kita bedah. Apalagi, kampung deret itukan zamannya Pak Jokowi, harus kita lanjutkan!" ucap Djarot tegas.
Djarot menambahkan, kampung deret yang akan dimasukkan ke dalam APBD-P 2016, memiliki perbedaan yang mencolak dari program kampung deret yang pernah digagas Joko Widodo saat menjabat Gubernur DKI Jakarta. Konsepnya akan disesuaikan dengan kebutuhan lapangan.