Kamis, 19 Mei 2016 Reporter: Suriaman Panjaitan Editor: Nani Suherni 4092
(Foto: Ilustrasi)
Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah dan Penanaman Modal (BPBUMD dan PM) DKI Jakarta menargetkan realisasi investasi tahun 2016 sebesar Rp 72 Triliun. Angka tersebut sesuai dengan Rencana Pendek Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta yang telah ditetapkan BPBUMD dan PM DKI.
Kepala Bidang Fasilitasi dan Pengawasan BPBUMD dan PM DKI Jakarta, Indarini Ekaningtyas mengatakan, triwulan pertama, periode Januari hingga Maret, realisasi investasi yang telah dicapai sebesar Rp 10, 45 Triliun atau sebesar 14,20 persen dari target RPJMD.
"Rinciannya investasi Penanaman Modal Asing (PMA) Rp 7,657 Triliun dan investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp 2,797 Triliun," katanya di kantor BPBUMD dan PM DKI Jakarta di Blok H Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (19/5).
Adapun negara asing yang berinvestasi di Ibukota, sambung Indarini antara lain Singapura, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Luxemburg, Jepang dan Hongkong.
"Investasi yang besar itu Singapura dengan nilai Rp 3,204 Triliun, diikuti berturut-turut RRT dengan Rp 1, 528 Triliun, Luxemburg dengan Rp 1,037 Triliun, Jepang dengan Rp 457 Miliar dan diurutan terakhir Hongkong Rp 455 Miliar," ucapnya.
Peningkatan investasi ini juga telah menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 1.239. Rinciannya 1.151 orang dari proyek PMDN dan 88 orang dari proyek PMA. Dalam hal ini, DKI Jakarta diurutan ke empat sebagai wilayah terbanyak menyerap tenaga kerja se-Indonesia.
"Untuk tenaga kerja Indonesia yang terserap lewat proyek PMDN di Indonesia yang terbaik atau di urutan pertama itu Sumatera Selatan yang menyerap 3.320 tenaga kerja," tandasnya.
Ditambahkan Indarini
, jumlah tenaga kerja yang terserap pada triwulan kedua akan lebih baik dari triwulan pertama. Hal ini berdasarkan pengalaman yang ada dimana, setiap bertambahnya triwulan, realisasi investasi meningkat berimbas kepada meningkatnya jumah tenaga kerja yang terserap.