Kamis, 19 Mei 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 2862
(Foto: Reza Hapiz)
Untuk mengatasi banjir di Jakarta harus dilakukan secara simultan mulai dari hulu hingga hilir. Selain itu, penanganan tidak hanya dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta saja, melainkan oleh berbagai pihak.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air (Dirjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Mudjiadi mengatakan, salah satu langkah yang telah dilakukan untuk penanganan banjir yakni menambah pintu air di dua lokasi. Yakni di Pintu Air Karet dan Pintu Air Manggarai.
"Khusus untuk Sungai Ciliwung kami sudah selesaikan penambahan pintu air di Karet dan Manggarai," kata Mudjiadi, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (19/5).
Ia mengatakan, dengan penambahan pintu air di Karet, debit air naik dari 500 meter kubik menjadi 700 meter kubik. Sementara di Pintu Air Manggarai, naik dari 300 meter kubik menjadi 500 meter kubik.
Namun, lanjut Mudjiadi,
kapasitas Sungai Ciliwung saat ini hanya dibawah 300 meter kubik saja. Sehingga harus dilakukan normalisasi sungai agar bisa menaikan debit air menjadi 500-600 meter kubik.Sementara di bagian hulu akan dibangun dua waduk yakni Ciawi dan Sukamahi. Bagian tengah dilakukan normalisasi sungai dan bagian hulu ada program National Capital Integrated Coustal Development (NCICD).