Kamis, 19 Mei 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Budhi Firmansyah Surapati 3614
(Foto: Reza Hapiz)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama dengan Kodam Jaya serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menandatangani memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman penggunaan lahan. Setidaknya lahan seluas 34 hektare milik Kodam Jaya, terkena normalisasi Sungai Ciliwung.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku berterimakasih kepada Kodam Jaya atas penggunaan lahan tersebut. Sehingga normalisasi Sungai Ciliwung bisa dilanjutkan.
"Saya senang memiliki Pangdam Jaya yang selalu mendukung program Pemprov DKI Jakarta," ujar Basuki, usai penandatangan nota kesepahaman di Balai Kota, Kamis (19/5).
Lahan yang terkena normalisasi Sungai Ciliwung ini ada di tiga lokasi, yakni di Komplek Rindam Jaya Kelurahan Gedong, Komplek Zeni Kelurahan Rawajati, dan Komplek TNI AD Berlan Kelurahan Kebon Manggis.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air (Dirjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Mudjiadi mengatakan keseluruhan lahan yang digunakan seluas 54 hektare. Lahan tersebut rencananya akan digunakan untuk penanganan banjir di Jakarta.
"MoU ini tindak lanjut dari program penuntasan atau penanganan banjir DKI," katanya.
Penanganan banjir di Jakarta, dilakukan secara komprehensif, mulai dari hulu, tengah, hingga hilir. Di bagian hulu akan segera dibangun dua waduk yakni Ciawi dan Sukamahi, Bogor. Bagian tengah dilakukan normalisasi 13 sungai, termasuk Sungai Ciliwung. Sedangkan bagian hulu ada program National Capital Integrated Coustal Development (NCICD).
Pangdam Jaya, Mayjen TNI Teddy Laksmana mengatakan pihaknya tidak akan menghambat pembangunan yang ada di DKI. Sehingga begitu mengetahui kebutuhan lahan, pihaknya langsung menyerahkan.
"Kodam Jaya akan mendukung apa yang jadi kebijakan Pemda DKI," tandasnya.