Jumat, 13 Mei 2016 Reporter: Nurito Editor: Nani Suherni 3474
(Foto: Nurito)
Jelang Ramadan, harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur masih tinggi. Padahal kondisi di daerah pemasok saat ini sedang musim panen.
Staf Ahli Direksi PT Food Station Tjipinang Jaya, Ahmad Yanee Lasahido mengatakan, meski kondisi ril harga beras fluktuatif namun sebenarnya harga masih bertahan tinggi. Tingginya harga disebabkan kualitas beras yang ada saat ini buruk karena bulirnya beras banyak yang pecah atau broken.
"Kualitas gabah menurun, menjadi salah satu faktor harga beras bertahan tinggi. Pada saat produksi beras tahun lalu, beras broken hanya sekitar 20-30 persen. Namun pada tahun 2016 ini angka broken
nya meningkat hingga 30-40 persen," kata Yanee, Jumat (13/5).Sementara itu, salah satu pedagang, Ayong (53) mengaku, penjualan berasnya turun 30 persen. Namun, untuk kualitas beras medium, terbilang masih murah.
"Kenaikan harganya sih hanya sekitar Rp 100-200 per kilogram. Kenaikan ini sudah terjadi sejak sebulan lalu," tandasnya.
Saat ini, harga beras IR 64 kualitas I, Rp 9.800 per kilogram, IR 2 Rp 8.623 per kilogram dan IR 3 Rp 8.014 per kilogram. Harga ini dianggap tinggi karena petani sedang dalam musim panen. Idealnya dalam kondisi panen seperti saat ini, harga beras di bawah harga tersebut.
Sementara, pasokan beras saat ini juga cukup stabil. Yakni sekitar 3000-3500 ton per hari. Adapun stok beras di Pasar Induk Cipinang, saat ini sekitar 55.572 ton. Angka ini diyakini cukup untuk kebutuhan pada ramadhan nanti. Sebab setiap hari pasokan juga terus berjalan normal dan cenderung meningkat.