Jumat, 13 Mei 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Budhi Firmansyah Surapati 3295
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama berencana menggelar pertemuan dengan Menteri BUMN, Rini Soemarno, sore ini. Pertemuan akan membahas mengenai pembangunan Light Rail Transit (LRT) yang dibangun oleh PT Adhi Karya.
"Mau bahas bahwa kami harus kerjasama. Kalau Menhub tidak mau mengambil alih, yang dikerjakan Adhi Karya, maka ini jadi bisnis Adhi Karya untuk LRT," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (13/5).
Karena pembangunan LRT ini masih terkendala dengan perbedaan pendapat antara Pemprov DKI Jakarta dengan Kementerian Perhubungan. DKI mengusulkan untuk memakai rel berukuran 1435 milimeter. Rel tersebut lebih lebar dari ukuran rel pada LRT yang dibiayai Kemenhub yakni berukuran 1067 milimeter.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan baru akan melanjutkan pembangunan LRT setelah adanya perintah dari Presiden RI, Joko Widodo. Namun jika LRT yang dibangun di Jakarta semua izinnya akan dikeluarkan oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Tentu izinnya harus dari kami. Karena ini akan masuk ke Jakarta. Makanya harus bicara dengann BUMN. Apa join nantinya, saya nggak tahu juga," ujarnya.
Rapat mengenai pembangunan LRT ini telah digelar berkali-kali di Kemenko Perekonomian. Dari hasil rapat disepakati pembangunan LRT Jabodetabek akan dibiayai oleh Kementerian Perhubungan. Sementara yang milik DKI, akan dibiayai menggunakan APBD DKI.
Kemenhub telah menunjuk PT Adhi Karya Tbk sebagai kontraktor untuk pekerjaan prasarana seperti rel dan stasiun LRT Jabodetabek. Proyek ini telah groundbreaking pada 9 September 2015. Proyek ini ditanggung APBN dan memakai lebar rel 1067 milimeter.