Jumat, 20 Juni 2014 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Dunih 4700
(Foto: doc)
Meski harga daging sapi mulai naik menjelang bulan Ramadhan tahun ini, namun stoknya dipastikan masih aman. Fenomena ini dinilai masih wajar, dan biasa terjadi menjelang puasa dan Lebaran.
“Saat ini kebutuhan daging mencapai 7.299 ton di DKI Jakarta. Angka tersebut terbilang aman dikarenakan persediaan di gudang distributor mencapai 300.000 ton. Bahkan daerah pemasok sanggup menambah 19.297 ton,” ujar Darjamuni Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian (DKP) DKI Jakarta, Jumat (20/6
)Darjamuni mengatakan, tingginya permintaan daging jelang Ramadhan, akan dibarengi pihaknya dengan melakukan peningkatan dan pengawasan intensif peredaran daging. Hal tersebut dilakukan guna menjamin kualitas dan kelayakan daging untuk dikonsumsi.
“Pengawasan diutamakan pada penggunaan formalin, pencampuran daging babi (celeng) dan ayam bangkai,” katanya.
Darjamuni menuturkan lonjakan harga daging sapi, ayam dan telur di DKI Jakarta dipastikan masih akan mengalami kenaikan. Namun pihaknya mengaku kenaikan masih dalam tahap wajar.
“Daging sapi naik dari Rp 95 ribu menjadi Rp 110 ribu, daging ayam dari Rp 40 ribu menjadi Rp 45 ribu per ekor dan telur dari Rp 20 ribu menjadi Rp 25 ribu per kilo,” sebutnya.
Seorang pedagang Pasar Perumnas Klender, Ny Herman (48) mengatakan, tingginya kenaikan harga ayam potong bakal berdampak pada minimnya pembeli dan kelangkaan stok daging yang ada. "Jumlah pembeli saat bulan puasa berkurang dibanding hari biasa. Jika harga naik terus dipastikan kita akan merugi," keluhnya.