Selasa, 03 Mei 2016 Reporter: Nurito Editor: Rio Sandiputra 3316
(Foto: Nurito)
Penutupan U Turn atau putaran jalan di kolong Flyover Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur baru juga satu hari dilakukan. Namun sejumlah preman justru memanfaatkannya untuk meneguk keuntungan pribadi dan kelompoknya.
Pantauan Beritajakarta.com, persis di sisi barat beton MCB penutup U Turn, sejumlah oknum preman memasang balok dan beton paving blok. Dua benda ini digunakan untuk lintasan darurat sepeda motor yang akan berputar arah. Setiap motor yang berputar arah, dipandu sekitar 5-6 orang. Kondisi ini memicu terjadinya kemacetan lalu lintas yang parah.
Sepeda motor harus naik ke trotoar dan kanstin kemudin turun di tengah U Trun. Kendaraan masih bisa melintas berputar arah lantaran pada bagian ujung putaran masih terbuka lebar. Setiap sepeda motor yang akan berputar arah di U Turn ini dikenai tarif Rp 2.000.
Junianto (27), salah seorang pengendara mengatakan, karena banyak sepeda motor belok di U Turn dengan cara naik trotoar dibantu oknum preman maka ia ikut-kutan. Seperti pengendara motor lainnya, setelah motor posisi di jalan, ia pun memberikan upah ke preman sebesar Rp 2.000.
"Daripada muter jauh ke depan Stasiun Buaran, ya mending muter di sini. Tidak masalah bayar Rp 2.000, lagian saya juga ikut-ikutan yang lain karena pada belok di sini," kata Junianto, Selasa (3/5).
Menurutnya, sejak U Turn di kolong Flyover Pondok Kopi ditutup pada Senin (2/5) kemarin, untuk memutar kendaraan harus berjalan jauh. Yakni menuju putaran jalan depan Stasiun Buaran yang jaraknya sekitar satu kilometer.