Senin, 02 Mei 2016 Reporter: Suparni Editor: Rio Sandiputra 3591
(Foto: Suparni)
Terjadinya disparitas yang cukup tinggi harga kebutuhan pokok antara di daratan Jakarta dengan di Kepulauan Seribu adalah karena biaya angkut dari daratan ke pulau cukup tinggi. Masyarakat mengharapkan adanya pasar tradisional, yang menjual barang kebutuhan pokok lebih murah.
Mila, warga RT 003/05 Pulau Pramuka, Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu Utara mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan warungnya, ia harus mengeluarkan biaya cukup besar.
"Inginnya ada pasar tradisional di sini biar murah, sama dengan di Jakarta daratan. Jadi tak perlu belanja jauh-jauh," ujarnya, Senin (2/5).
Menurutnya perbedaan harga yang cukup tinggi antara di darat dengan di Pulau Seribu karena pedagang harus mengeluarkan biaya dobel, selain transportasi dari kapal di Muara angke lalu ke mobil, juga biaya angkut yang dihitung per dus.
"Beras Ramos misalnya kita beli di darat Rp 505 ribu berat 50 kilogram, di pulau kita jual Rp 575 ribu karena biaya macam-macam tadi. Kalau ada pasar kan nggak sampai begitu," tandasnya.
Sementara itu pasar murah yang digelar Pemkab Kepulauan Seribu hari Sabtu (30/4) lalu dinilai masih kurang mencukupi sehingga tidak semua warga kebagian dan dinilai bersifat sementara.