Senin, 02 Mei 2016 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Rio Sandiputra 3567
(Foto: Rudi Hermawan)
Sejumlah harga-harga kebutuhan pokok di DKI Jakarta pada Bulan April 2016 mengalami deflasi atau penurunan 0,27 persen. Penyebabnya karena turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bulan lalu.
Kepala Badan Pusat Statistik (B
PS) DKI Jakarta, Syech Suhaimi mengatakan, penurunan tersebut akibat harga BBM turun. Ini berdampak pada penurunan tarif transportasi umum."Harga-harga di DKI Jakarta Bulan April 2016 mengalami deflasi 0,27 persen. Turunnya harga BBM subsidi diikuti dengan penurunan tarif transportasi umum. Komoditas ini memberikan sumbangan deflasi yang cukup besar," kata Syech, Senin (2/5).
Untuk kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami penurunan 1,44 persen. Sementara kelompok bahan makanan hanya turun 0,21 persen. Lalu kelompok perumahan, air, listruk, gas, dan bahan bakar 0,11 persen.
"Komoditi yang paling banyak menyumbang deflasi 0,27 persen yaitu bensin," ucapnya.
Harga BBM untuk jenis premium dan solar mulai 1 April 2016 turun Rp 500 per liter. Harga premium yang semula Rp 6.950 per 1 April menjadi Rp6.450 per liter, jadi turun Rp 500 per liter. Kemudian minyak solar semula Rp 5.650 menjadi Rp 5.150 per liter.
Pada bulan April 2016 dari 82 kota yang diteliti, lima kota mengalami inflasi dan 77 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi yakni Kota Tarakan 0,45 persen dan kota yang mengalami inflasi terendah Kota Banjarmasin 0,04 persen.
"Untuk kota yang mengalami deflasi tertinggi Kota Sibolga 1,79 persen dan yang terendah Kota Singaraja 0,06 persen. Untuk Kota Jakarta menempati urutan 59 dari seluruh kota yang mengalami deflasi," tandasnya.