Senin, 25 April 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 3061
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama meminta agar penyaluran kredit juga menjangkau warga di rumah susun (rusun). Sehingga warga memiliki modal untuk memulai usaha atau berdagang.
"Penyaluran kredit kami masih payah. Sementara yang tinggal di rusun banyak yang ingin berdagang tapi nggak punya modal," ujar Basuki, saat rapat pimpinan (rapim), di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (25/4).
Menurut Basuki, selama ini penyaluran kredit kurang maksimal lantaran tidak adanya data pasti Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Sementara warga yang tinggal di rusun sudah didata oleh Dinas Perumahan dan Gedung Pemda saat menempatinya.
"Selama ini kami bingung mau kasih ke siapa, karena kami nggak punya data. Nah ini data yang ada harus dimanfaatkan," tuturnya.
Bank DKI memiliki anggaran sebesar Rp 1 triliun untuk kredit. Namun yang bisa tersalurkan hanya sebesar Rp 300 miliar saja. "Kredit di Bank DKI juga agak tersendat. Saya suruh salurkan Rp 1 triliun, hanya Rp 300 miliar yang bisa diberikan," ucapnya.
Basuki menambahkan, rusun yang ada saat ini tidak hanya digunakan untuk tempat tinggal. Tetapi juga bisa untuk tempat usaha. Dengan dukungan dari pemerintah diharapkan bisa mengembangkan usahanya.
"Harus ada uang keluar untuk kerja. Ini terukur, yang tinggal di rusun bisa usaha. Rusun bukan hanya kasih orang tinggal. Cek siapa yang bisa diperbesarkan, bantu pemasaran juga agar berkembang," tandasnya.