Jumat, 22 April 2016 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Nani Suherni 6007
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Tanggul aspal setinggi 40 sentimeter yang juga berfungsi sebagai akses keluar masuk SMAN 8, Kelurahan Bukit Duri, Tebet, dinilai mampu membendung masuknya air luapan Kali Ciliwung yang selama ini kerap menggenangi sekolah.
Keberadaan kolam olakan dilengkapi pompa mobile juga membantu penanganan genangan di area sekolah.
Kepala Sekolah SMAN 8, Agusman Anwar mengatakan, kondisi saat ini jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya apabila banjir melanda Bukit Duri.
"Kemarin waktu banjir setinggi 40 sentimeter, KBM berjalan seperti biasa. Murid-murid juga ada yang berolahraga di lapangan. Kalau dulu 40 sentimeter air sudah menggenang nih.
Perbandingannya 80 persen dibanding sebelumnya, selama ketinggian di sekitar sekolah masih 40 sentimeter ke bawah," ungkap Agusman.Agusman menambahkan, Kamis (21/4) genangan hanya berada di area parkir di bagian belakang sekolah. Pasalnya, empat titik lubang saluran pembuangan ditutup agar genangan air di luar sekolah tidak masuk. Meski demikian, sambungnya, genangan merembes ke tanah dan air keluar di kolam olakan.
"Empat titik lubang saluran pembuangan ditutup menggunakan karung pasir. Di area belakang memang posisinya agak rendah. Air nyerap ke conblock, air rembesan keluar ke kolam olakan, tapi langsung disedot pakai pompa buang ke saluran di depan sekolah," tandasnya.
Mengantisipasi genangan di dalam sekolah, pihaknya juga membuat bak kontrol di area kantin untuk memudahkan pembuangan air. Apabila sekolah dikepung genangan atau banjir, rencananya pihak SMAN 8 akan membangun satu pintu alternatif akses keluar masuk bagi penghuni sekolah yang lokasinya berada di jalan masuk RW 012.