Jumat, 22 April 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Andry 5043
(Foto: Suparni)
Sebelum menjalankan aktivitasnya, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyempatkan diri mengecek sejumlah pintu air dan rumah pompa.
Dirinya ingin mengetahui penyebab tergenangnya beberapa kawasan akibat hujan kemarin, seperti di Jalan Gunung Sahari dan Pademangan.
"Habis cek pompa sama pintu air di Ancol sama di Gunung Sahari. Aku heran waktu kemarin ke RPTRA kenapa Pademangan dan Gunung Sahari tergenang," ujar Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (22/4).
Siang ini, rencananya Basuki akan melakukan rapat dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait untuk membahas penanganan banjir di Ibukota.
"Makanya aku pikir ini ada yang salah. Nanti aku mau rapat sama mereka. Nanti aku jelaskan sama mereka, hasil pengecekan di lapangan," katanya.
Dikatakan Basuki, air rob tidak mungkin masuk karena tanggul yang ada setinggi 2,8 meter. Sementara air pasang tertinggi hanya 2,6 meter, sehingga masih ada sisa tanggul.
"Wali Kota bilang air masuk, aku pikir air nggak mungkin masuk karena pengalaman kami di DKI, air pasang tertinggi itu 2,6 m
eter tahun lalu," katanya.Basuki pun sempat melihat closed circuit television (CCTV), ketinggian air pasang hanya 1,6 sampai 1,7 meter saja. Ternyata dilaporkan bahwa beberapa pompa yang ada dimatikan. Sehingga saat hujan turun, tidak sempat membuang air ke laut.
"Saya lihat laporan di CCTV semua hanya 1,6 sampai 1,7 meter, bagaimana air bisa melimpas. Ternyata karena kemarin dilaporkan pompa dimatikan," tandasnya.