Selasa, 17 Juni 2014 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Lopi Kasim 5823
(Foto: Jhon Syah Putra Kaban)
Masalah pedagang kaki lima (PKL) seakan tak kunjung habis di ibu kota. Seperti yang terlihat di Jalan Teratai Putih, Malaka Jaya, Jakarta Timur, tepatnya di depan Pasar Perumnas Klender. Lapak PKL tersebut menutupi seluruh trotoar, bahkan sebagian badan jalan dijadikan lokasi parkir bajaj. Akibatnya, pejalan kaki yang ingin melintas di lokasi tersebut menjadi terganggu.
Muryati (35), pejalan kaki yang melintas mengatakan, keberadaan PKL tersebut sangat meresahkan. Setiap kali melintas dirinya harus berhati-hati dan melihat kebelakang lantaran takut terserempet kendaraan, terlebih ketika arus lalu lintas sedang ramai.
"Ini jalan kan selalu ramai kalau jam-jam sibuk, belum lagi banyak angkutan umum keluar masuk di Terminal Klender. Kalau mau berdagang ya silahkan tapi trotoar itu hak pejalan kaki," keluhnya, Selasa (17/6).
Camat Duren Sawit, Abu Bakar, mengaku, pihaknya akan melakukan penertiban terhadap PKL yang berada di sepanjang jalan raya tersebut. Keberadaan PKL tersebut memang membuat Jalan Teratai Putih menjadi macet.
Pihaknya, kata Abu Bakar, sudah melakukan sosialisasi kepada para PKL yang berjualan di atas trotoar tersebut. Saat ini pihaknya sedang fokus melakukan penertiban PKL yang berada di sepanjang jalur Kanal Banjir Timur (KBT).
“Rencananya kita fokus dulu kepada penertiban PKL di Kanal Banjir Timur, karena jumlahnya disana sampai ratusan,“ ujarnya.
Ditambahkan Abu Bakar, untuk melakukan penertiban PKL di sepanjang Jalan Teratai Putih perlu koordinasi terlebih dulu dengan Sudin Pekerjaan Umum (PU) Tata Air karena semua PKL berdagang di atas trotoar saluran air.