Selasa, 17 Juni 2014 Reporter: Rio Sandiputra Editor: Agustian Anas 3863
(Foto: doc)
Keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Raya Kebayoran Lama, Jakarta Selatan sudah sangat meresahkan. Selain mengganggu pejalan kaki dan membuat kawasan itu tampak
semrawut, kehadiran ratusan pedagang sayur dan buah-buahan itu juga menyebabkan arus lalu lintas menjadi tersendat. Karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Selatan akan menertibkan pedagang tersebut usai Hari Raya Idul Fitri nanti."Saya sudah mengultimatum PKL agar usai lebaran tidak ada lagi yang berjualan di jalan," tegas Agung Wibowo, Lurah Grogol Selatan, Selasa (17/6).
Diakui Agung, keberadaan PKL yang berjualan di trotoar dan bahu jalan memang marak di wilayahnya. Dari hasil inventarisasi, terdapat 650 pedagang yang menempati trotoar bahkan bahu jalan. "Di Kecamatan Kebayoran Lama itu yang paling bermasalah PKL ada di Kelurahan Grogol Selatan, Cipulir, dan Kebayoran Lama Utara. Kalau dari inventarisasi sekitar 650 pedagang yang berjualan siang hingga malam hari," ujarnya.
Agung mengatakan, pihak kelurahan maupun dari tingkat Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan telah menyosialisasikan terkait pelanggaran pedagang dan telah memberikan solusi tempat kepada PKL yang masih ada di jalan.
"Hampir setiap hari, saya turun ke lapangan, bicara dengan PKL bahwa yang mereka lakukan merebut hak pejalan kaki maupun kendaraan. Kita juga sudah sediakan tempat berjualan di beberapa pasar tradisional terdekat," katanya.
Pedagang ditawarkan tempat di PD Pasar Jaya Kebayoran Lama, Pasar Bata Putih, dan Pasar Cidodol. "Kalau di pasar Kebayoran Lama hanya tinggal sekitar 40 tempat, di Pasar Cidodol kurang dari 30, ya paling banyak di Pasar Bata Putih ada 400 tempat usaha, 30 diantaranya khusus untuk pedagang buah yang ada di jalan," ungkapnya.